BERITA TERKINI

Ulas aneka kegiatan Saka Wanabakti Cabang Fakfak, Propinsi Papua Barat, Indonesia


Selasa, 08 Juni 2010

Kota Pala Fakfak

Fakfak merupakan salah satu wilayah di Provinsi Papua Barat dan memiliki luas wilayah 12.320 km2, terdiri dari wilayah daerah bergelombang, berbukit dan lereng. Secara geografis Kabupaten Fakfak berada pada posisi 1310 30’ – 1380 20’ BT dan 20 25’ – 50 18’ LS sedangkan batas-batas wilayahnya sebagai berikut :
 Sebelah Utara    : Kabupaten Bintuni dan Manokwari
 Sebelah Selatan : Laut Arafuru / Kabupaten Maluku Tenggara
 Sebelah Timur    : Kabupaten Kaimana
 Sebelah Barat    : Laut Seram (Kabupaten Seram Timur) dan Teluk Berau


A. Luas Kabupaten Fakfak
Luas Kabupaten secara keseluruhan adalah 1.131.988
(satu juta seratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus delapan puluh delapan) Ha.
 Luas Kabupaten Fakfak Berdasarkan Fungsi Kawasan Hutan
1. Hutan Lindung (HL) 48,573 4.29 %
2. Cagar Alam (CA) 79,036 6.98 %
3. Hutan Produksi (HP) 472,197 41.71 %
4. Hutan Produksi Terbatas (HPT) 268,38 23.71 %
5. Hutan Prod. DiKonversi (HPK) 238,732 21.09 %
6. Areal Penggunaan Lain (APL) 25,064. 2.21 %


 Luas Kabupaten Fakfak Berdasarkan Penutup Lahan (Hasil Penafsiran Citra Landsat Band 542 7 ETM + 2000) :
1. Hutan Mangrove 17,121 1.51 %
2. Hutan Primer 722,276. 63.81 %
3. Hutan Rawa Primer 33,321 2.94 %
4. Hutan Rawa Sekunder 14,562 1.29 %
5. Hutan Sekunder 226,185 19.98 %
6. Pemukiman 1,347 0.12 %
7. Pertanian Tanah Terbuka 11,435 1.01 %
8. Semak Belukar 25,842 2.28 %
9. Tanah Terbuka 59,251 5.23 %
10. Tertutup Awan 20,648 1.82 %
11. Danau/Perairan- - - - -


 Luas Kabupaten Fakfak Berdasarkan Kelerengan :
1. 0 - 8 % (Datar) A 148,855 13.15 %
2. 8 - 15 % (Landai) B 17,311 1.53 %
3. 15 - 25 % (Agak Curam) C 261,155 23.07 %
4. 25 - 40 % (Curam) D 124,545 11.00 %
5. 40 % (Sangat Curam) E 580,122 51.25 %

Kamis, 27 Mei 2010

Saka Wanabakti

Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Tujuan dibentuknya Saka Wanabakti adalah untuk memberi wadah pendidikan di bidang kehutanan kepada anggota Gerakan Pramuka, terutama Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega agar mereka dapat membantu membina dan mengembangkan kegiatan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup, melaksanakan secara nyata, produktif dan berguna bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega sebagai baktinya terhadap pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.

Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

Anggota Saka Wanabakti adalah :

  1. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
  2. Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka dan instruktur tetap
  3. Pemuda calon anggota Gerakan Pramuka yang berusia 16-25 tahun.

Syarat menjadi Anggota Saka Wana Bakti :

  • Membuat pernyataan tertulis secara sukarela untuk menjadi anggota Saka Wanabakti.
  • Untuk calon anggota Gerakan Pramuka dan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega, mendapat izin tertulis dari orang tua/wali, pembina Satuan dan Pembina Gugusdepan.
  • Untuk Pamong Saka mendapat persetujuan dari Pembina Gugusdepannya dan telah mengikuti Kursus Pembina Pramuka tingkat Dasar.
  • Instruktur tetap memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan di bidang Saka Wanabakti.
  • Pamong Saka dan Instruktur tetap, diangkat oleh Kwartir Cabang.
  • Sehat jasmani dan rohani
  • Sanggup mentaati semua peraturan yang berlaku.

Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu :

  • Krida Tata Wana
  • Krida Reksa Wana
  • Krida Bina Wana
  • Krida Guna Wana.

Krida Tata Wana, terdiri atas 3 (tiga) SKK :

1. SKK Perisalah Hutan
2. SKK Pengukuran dan Pemetaan Hutan
3. SKK Penginderaan Jauh.

Krida Reksa Wana, terdiri atas 13 (tiga belas) SKK :

1. SKK Keragaman Hayati
2. SKK Konservasi Kawasan
3. SKK Perlindungan Hutan
4. SKK Konservasi Jenis Satwa
5. SKK Konservasi Jenis Tumbuhan
6. SKK Pemanduan
7. SKK Penulusuran Gua
8. SKK Pendakian
9. SKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
10. SKK Pengamatan Satwa
11. SKK Penangkaran Satwa
12. SKK Pengendalian Perburuan
13. SKK Pembudidayaan Tumbuhan.

Krida Bina Wana, mempunyai 7 (tujuh) SKK :

1. SKK Konservasi Tanah dan Air
2. SKK Perbenihan
3. SKK Pembibitan
4. Penanaman dan Pemeliharaan
5. SKK Perlebahan
6. SKK Budidaya Jamur
7. SKK Persuteraan Alam.

Krida Guna Wana, mempunyai 6 (enam) SKK :

1. SKK Pengenalan Jenis Pohon
2. SKK Pencacahan Pohon
3. SKK Pengukuran Kayu
4. SKK Kerajinan Hutan Kayu
5. SKK Pengolahan Hasil Hutan
6. SKK Penyulingan Minyak Astiri.

Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Wanabakti adalah agar para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega :

  • Memiliki rasa cinta dan tanggungjawab terhadap hutan dengan segala isi dan kekayaan yang terkandung didalamnya, serta kesadaran untuk memelihara dan melestarikannya.
  • Memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan di bidang kehutanan yang dapat mengembangkan pribadinya.
  • Memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi segala tantangan hidup dalam hutan dengan tetap memperhatikan keamanan dan kelestarian hidup.
  • Memiliki disiplin dan tanggungjawab yang lebih mantap untuk memelihara kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
  • Mampu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan Saka Wanabakti secara positif, berdaya guna dan tepat guna, sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga berguna bagi pribadinya, masyarakat bangsa dan negara.
  • Mampu menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan kecakapannya kepada Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang serta anggota lainnya.